Kritik Saran: Lebih banyak mengadakan seminar yang mengenai tentang kesehatan dan setiap presentasi lebih bisa. memberikan hiburan agar tidak terlalu bosan Volume AC diperbesar Promosi lebih baik lagi terutama untuk di lingkungan kampus FKM Untuk sesi pertanyaan sebaiknya jangan hanya 3 penanya saja sebaiknya harus lebih Kondisikan suhu ruangan dengan jumlah peserta seminar Kordinasi dan
3 Manfaat Kritik dan Saran dari Pelanggan untuk Kemajuan Bisnis Anda – Menerima kritikan dengan lapang dada bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tidak ada orang yang suka jika kesalahan dan kekurangannya diungkapkan. Namun, dalam berbisnis Anda akan berhadapan dengan konsumen yang bersikap kritis. Mereka tidak akan diam saja jika produk dan pelayanan Anda mengecewakan. Baca Juga 5 Cara Jitu Mendapatkan Feedback Online dari Pelanggan Apabila kritikan disampaikan secara baik-baik, tentu Anda akan lebih mengapresiasinya. Hanya saja, terkadang Anda akan bertemu dengan pelanggan yang emosional saat memberikan masukan sehingga membuat Anda sulit mengontrol diri. Bagaimana pun cara pelanggan menyampaikan feedback atau umpan balik, Anda mesti sabar dan menyikapinya dengan bijaksana. Karena masukan dari pelanggan itu bermanfaat bagi kemajuan bisnis Anda, meskipun Anda mungkin akan tersinggung. Baca Juga 7 Cara Menyelesaikan Masalah dengan Pelanggan yang Sulit Nah, berikut beberapa alasan kenapa saran dan kritik dari pelanggan itu dapat menguntungkan bagi kemajuan bisnis Anda. 3 Manfaat Kritik dan Saran dari PelangganMenyadari Masalah Lebih CepatMemperbaiki Kualitas Bisnis AndaMeningkatkan Kepercayaan Pelanggan 3 Manfaat Kritik dan Saran dari Pelanggan1Menyadari Masalah Lebih Cepat gambar Pelanggan adalah kritikus yang jeli dalam melihat kekurangan. Mereka tak segan mengkritisi kesalahan sepele, apalagi kesalahan besar yang merugikan pasti akan mereka perkarakan. Makanya, tidak mudah menerima komplain dari pelanggan yang beragam. Sekalipun itu hanya masalah kecil, tetap saja itu adalah sebuah masalah yang mesti dipertanggungjawabkan oleh Anda. Namun, umpan balik negatif dari pelanggan tersebut, akan berguna untuk mendeteksi masalah lebih awal. Anda jadi tahu apa saja kekurangan produk atau pelayanan Anda yang mungkin tidak disadari oleh Anda dan tim Anda. Oleh sebab itu, belajarlah berlapang dada dan terbuka dalam menerima masukan. Segera respons keluhan pelanggan dan carikan solusi terbaik untuk memperbaiki masalah. Baca Juga 8 Syarat Menjadi Wirausaha yang Wajib Dimiliki Agar Bisa Sukses2Memperbaiki Kualitas Bisnis Anda gambar Mungkin Anda menganggap produk Anda sudah berkualitas. Nyatanya, masih ada saja pelanggan yang tidak puas dan menyampaikan kekecewaannya. Memang menangani pelanggan yang bersikap kritis itu merepotkan dan terkadang bisa membuat Anda merasa down. Namun, selalu ada hal positif di balik masalah pelanggan. Anda akan lebih menyadari apa saja kekurangan dan kesalahan bisnis Anda. Anda akan lebih memahami sudut pandang pelanggan dan apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Maka dari itu, anggaplah kritikan sebagai pengingat untuk segera mengevalusi bisnis Anda. Perhatikan penyebab masalah dan carilah solusi yang tepat untuk memperbaiki kualitas bisnis Anda. Baca Juga 8 Cara Berkomunikasi yang Baik di Lingkungan Bisnis3Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Kredibilitas bisnis tidak hanya dibangun dengan kualitas, tetapi juga dengan cara Anda mengatasi kekurangan dalam bisnis Anda. Niscaya, jika Anda dapat mengatasi kritik dan saran dari pelanggan dengan benar, kepercayaan pelanggan bisa meningkat. Sebaliknya, jika Anda tidak menanggapi masalah dengan baik, pelanggan akan tetap marah dan tidak segan untuk memperbesar masalah. Akibatnya, banyak orang akan tahu permasalahannya dan membuat citra bisnis Anda tercoreng. Maka dari itu, jangan anggap remeh setiap komplain dari pelanggan. Layanilah pelanggan secara profesional dalam kondisi rumit sekalipun, sehingga pelanggan yang kecewa tidak lagi marah dan tetap menaruh kepercayaan terhadap bisnis Anda. Jadi, mari ciptakan pengalaman pelanggan yang berkesan untuk menjaga kepuasan pelanggan. Dengan begitu, pelanggan akan mengetahui bahwa Anda benar-benar serius dalam melayani mereka. Baca Juga 5 Alasan Program Loyalitas Mampu Meningkatkan Penjualan Anda Nah, itulah manfaat kritik dan saran dari pelanggan yang bisa dirasakan jika Anda mampu menyikapi setiap umpan balik dengan baik dan benar.
Banyakperusahaan yang sulit untuk menerima kritik dan saran, khususnya yang berasal dari karyawan. Download Gambar Source: batasan kata untuk membuat saran yang baik adalah lebih dari 200 kata. Bila karyawan memiliki engagement yang baik, maka ia akan lebih semangat, termotivasi dan berdedikasi tinggi dalam.
Contoh Kritik dan Saran untuk Online Shop, Pelayanan Prima kepada Pelanggan adalah Kunci. Dok. Sobat Guru Penyemangat, seberapa sering dirimu melakukan transaksi belanja online?Di era digital seperti saat sekarang ini, kiranya banyak dari kita yang mulai memilih online shop sebagai salah satu objek pemenuh kebutuhan dan gaya, adanya toko online, proses belanja kita menjadi lebih mudah karena bisa mendapatkan berbagai varian produk maupun barang yang tidak tersedia di daerah nantinya terpaksa harus membayar lebih alias menanggung ongkir ongkos kirim, rasanya hal tersebut tidak begitu menjadi masalah, kan? Asalkan barangnya sesuai. HeheTapi, ya, namanya juka lika-liku berbelanja online shop. Terkadang kita dibikin kecewa oleh reseller alias penjual, dan terkadang pula kecewa terhadap produk yang dari itu, di sini bakal menghadirkan beberapa contoh kritik dan saran untuk online shop terutama dari sisi reseller alias pemilik toko untuk online shop sejatinya disampaikan dengan cara yang bijak sekaligus disertai dengan saran yang membangun untuk kesuksesan langsung disimak saja, ya9 Contoh Kritik dan Saran untuk Online Shop1. Aplikasi atau Web Toko Online BeratNah, untuk kritik yang pertama ini Guru Penyemangat sering kali menemukannya di beberapa itu toko online berbasis produk jualan, jasa, hingga bisnis lainnya cukup banyak yang memiliki situs, aplikasi atau web yang cukup berat untuk padahal terkadang kita merasa butuh dan perlu dengan suatu produk, kan? Misalnya beli pulsa di aplikasi toko online karena kepepet kuota internet habis, tapi aplikasi tersebut lemotnya minta ampun. Kan kecewa rasanya kita!Saran untuk Online ShopSebaiknya pihak online shop maupun penyedia berusaha untuk meningkatkan kecepatan akses situs maupun aplikasi toko ingin melakukan pembaharuan, maka lakukanlah di luar jam kerja toko, di hari libur, atau di jam-jam para pelanggan sedang juga 6 Tahapan Promosi Jualan Online Melalui Media Sosial2. Informasi yang Ditampilkan di Olshop Tidak Real TimeSobat Guru Penyemangat pernah kan menemui sebuah produk dengan gambar yang tidak sama dengan deskripsinya?Bahkan, ada punya beberapa produk di toko online yang tetap dipajang dan berstatus “ready” namun ketika kita tanya lebih lanjut ternyata barangnya sudah tidak kecewa dong! Dampak negatifnya yaitu; si pelanggan yang datang tadi mungkin tidak berniat untuk kembali ke online shop tersebut di masa untuk Online ShopSebaiknya pihak agen maupun reseller toko online rutin memeriksa kondisi dan ketersediaan produk. Biar bagaimanapun, pelanggan yang datang ke marketplace itu karena mereka sedang Penjual Seakan-akan Memaksa Pembeli untuk Order BarangPernah mengalami kasus seperti nomor 3 ini?Guru Penyemangat pernah satu kali, loh. Waktu itu diriku tertarik untuk membeli produk pakaian yang dipromosikan via Facebook ditanya dan bercakap-cakap lebih lanjut, diriku merasa produk itu kurang cocok dan pamit kepada penjualnya seraya meminta entah mengapa reseller-nya mulai banyak chat dan seakan-akan mau memaksaku untuk membeli barang tersebut. Katanya; jika tidak dibeli nanti dia dikomplain oleh bos. HemmSaran untuk Online ShopTetap hormati dan layani konsumen. Belum tentu setiap calon konsumen yang datang mau langsung closing karena tidak semua produk yang kita lihat sesuai dengan yang kita Pelayanan Online Shop yang Kurang RamahAda banyak varian online shop, maka ada banyak pula karakter penjualnya. Ada penjual yang ramah, tapi ada pula penjual yang dingin dan bersikap seperti melepas kewajiban beberapa konsumen itu merasa butuh dilayani secara untuk Online ShopSebaiknya para reseller online shop lebih aktif dan lebih prima dalam melayani calon konsumen. Bisa dimulai dengan menanyakan kabar, keperluan, dan hal Lambatnya Laporan Pengiriman Produk Online ShopUntuk pengiriman barang, beberapa kali pernah pula dijumpai kasus reseller online shop yang lamban dalam melaporkan pengiriman seorang pelanggan, kita biasanya menebak berapa estimasi sebuah produk dari sejak dikirimkan hinggalah sampai ke untuk beberapa toko online terkadang tidak tersedia fitur laporan pengiriman otomatis seperti marketplace besar Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dllSaran untuk Toko OnlineJikalau belum tersedia fitur laporan pengiriman barang otomatis, setidaknya reseller segera melaporkan jadwal pengiriman produk disertai dengan bukti maupun nomor resi pengiriman/ Baca Strategi Jualan ala Nabi Muhammad SAW6. Barang yang Diorder Tidak Sesuai PesananPernahkah kalian membeli sebuah produk yang bagus dan cantik saat difoto, namun setelah barang itu sampai di rumah ternyata tidak sesuai ekspektasi. Bahkan, malah berbeda jauh dengan apa yang pernah, sih. Ada dua kali waktu itu. Memang, ya. Foto dan deskripsi produk terkadang mampu membius sekaligus menipu untuk Online ShopBerjualanlah dengan jujur dan deskripsikanlah barang jualan dengan kualitas yang sebenarnya. Pelanggan yang bijak pasti menyadari bahwa ada harga ada kualitas, tidak melulu soal Minimnya Pilihan Jasa Pengiriman ProdukSesekali ada pula konsumen online shop yang terkendala dalam membeli barang yang ia senangi. Ya, gara-gara ongkir yang mahal atau bisa pula karena minimnya ketersediaan jasa untuk Online ShopGunakanlah beberapa jasa kurir/pengiriman karena daerah tempat konsumen tinggal itu beragam. Ada yang di kota, dan ada pula yang di desa. Terkadang, di daerah tertentu ada pula calon pembeli yang di tempat tinggalnya cuma ada kantor Lambatnya Pihak Penjual Mengonfirmasi Ketersediaan ProdukEntah memang barang yang kita pesan sudah habis atau malah memang belum ada, kasus seperti ini beberapa kali pernah terjadi dan dialami berbagai yang menunggu-nunggu apakah barang ready atau tidak, bahkan sudah melakukan pemesanan, eh tapi ternyata ketika sudah bayar, stok barang malah kurang atau malah Guru Penyemangat, tahun lalu pernah membeli enam buah buku pelajaran berseri. Sudah dibayar keenam-enamnya, namun ketika dikirim stok barang seri 4 sudah mau tidak mau terpaksa diterima karena memang barangnya sudah dikirim. Padahal mauku kan pesan seri lengkap di satu tempat agar ongkir lebih untuk Online ShopPenting bagi para reseller untuk memastikan stok/ketersediaan barang maupun produk sebelum memastikannya kepada pelanggan. Jika tidak begitu, konsumen bakal kecewa dan enggan untuk datang Fitur Obrolan Otomatis Online Shop yang Tidak Disertai KonfirmasiKecanggihan dunia digital memang sangat membantu eksistensi marketplace dan toko online, namun sesekali fitur canggih tersebut malah membuat kita Fitur jawab otomatis yang tersedia di aplikasi toko online kadang tidak disertai oleh konfirmasi reseller secara akhirnya kita menunggu-nunggu, kan. Dan kecewanya, terkadang fitur jawab otomatis tersebut berkisah bahwa barang sedang tersedia, tapi beberapa jam kemudian dikonfirmasi bahwa barangnya sudah Padahal kita sudah menanti-nanti dan ingin segera beli lho!Saran untuk Online ShopKarena namanya toko online dan kegiatan berjualannya memanfaatkan media digital sebagai alas komunikasi utama, maka sudah sewajarnya bagi reseller untuk aktif dan gesit dalam melayani pelanggan menuntut pelayanan prima, kan?*Demikianlah ulasan Guru Penyemangat tentang kritik dan saran untuk online shop. Mudah-mudahan
Memberikankritik dan saran memang tidak mudah, apalagi targetnya adalah atasan kamu. Bisa-bisa jika ia tidak senang atau tidak terima dengan apa yang kamu sampaikan, maka ada kemungkinan posisi kamu terancam di perusahaan. Namun, dengan menjalankan metode-metode cerdas dalam menyampaikan masukan, maka kekhawatiran tersebut bisa sirna.
Terkadang, nama baik suatu perusahaan tercemar karena beberapa faktor, seperti kondisi produk yang mengalami kerusakan, pelayanan yang kurang baik, dan sejenisnya. Hal ini bisa memengaruhi pandangan customer terhadap kinerja terjadi hal-hal yang membuat nama baik perusahaan tercemar, kamu harus melakukan langkah sederhana di bawah ini, yaitu 5 cara memperbaiki reputasi buruk perusahaan yang tepat. Mengklarifikasi kesalahan Jika memang melakukan kesalahan, sebaiknya mengakuinya dengan cara yang baik dan sopan. Daripada membuat pembelaan yang berujung kebohongan padahal benar-benar melakukan kesalahan, lebih baik mengakui kesalahan tersebut, meminta maaf kepada pihak yang bersangkutan dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Menerima kritik dan saran Kritik dan saran dibutuhkan agar kesalahan dapat diperbaiki dengan cara-cara yang lebih baik. Jadi, tidak hanya menggunakan hasil pemikiranmu yang mungkin terbatas. Juga, mendengar masukan dari orang lain akan memberi lebih banyak solusi dan peluang dapat menerima kritik dan saran dari customer, pegawai atau karyawan, keluarga, teman, maupun orang yang lebih ahli. Saring kritikan dan tentukan langkah yang tepat untuk memperbaikinya. Memperbaiki produk atau pelayanan Cara memperbaiki reputasi buruk perusahaan yang paling tepat adalah dengan memperbaiki produk atau pelayanan yang menjadi sebab akibat. Entah harga produk, mutu produk, kualitas pelayanan, lakukan perbaikan yang inovatif. Setelah mendengarkan kritik dan saran, serta menyaringnya, hasil tersebut bisa diterapkan untuk memperbaiki reputasi buruk itu. Membangun hubungan baik dengan customer Biasanya reputasi buruk perusahaan berpengaruh pada hubungan perusahaan dengan customer. Mungkin saja ada customer yang tidak ingin berlangganan lagi di perusahaanmu atau mengurangi jumlah pembelian. Oleh karena itu tetaplah berkomunikasi dengan customer agar bisa membangun kepercayaan satu sama membutuhkan jaminan dari perusahaan apabila reputasi akan lekas diperbaiki dan tetap memberikan produk dan pelayanan terbaik untuk semua customer. Tetap percaya diri Meski nama baik perusahaan tercemar, tetaplah percaya diri bahwa kamu bisa mengatasi ini dan memperbaikinya menjadi lebih baik. Rasa percaya diri ini penting untuk melatih mental karena akan ada banyak kritikan yang tidak mengenakkan hati. Maka, ambillah sisi positifnya untuk membangun perusahaan dan meningkatkan kualitas produk. Kamu tidak harus melakukan langkah-langkah di atas sendirian. Bangun teamwork yang kuat dan latih mental agar tidak terpengaruh oleh kritikan buruk yang tidak membangun, begitu cara memperbaiki reputasi buruk perusahaan yang benar.
KritikDan Saran Untuk Fasilitas Parkir Kampus EGDan D Kritik. Universitas Nusa Cendana Sangat bermanfaat materinya. Seharusnya Perusahaan X memberikan rangkapan salinan surat perjanjian kerja kepada karyawan Perusahaan X karena pasal 54 ayat 3 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mewajibkan hal ini di mana kedua surat perjanjian
Organisasi adalah wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala sumber daya baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi. Organisasi ada banyak bentuknya, mulai dari organisasi politik, sosial, mahasiswa, olahraga, sekolah, negara, pemuda, dan organisasi agama. Nah, ketika kita berada di dalam sebuah organisasi, terkadang timbul sebuah kritik atas kekurangan yang ada. Jika kita ingin mengeluarkan kritik untuk organisasi, maka kita juga harus menyiapkan saran untuk organisasi. Kritik biasanya berisi kekurangan atau kelemahan, sedangkan saran berisi solusi atas masalah tersebut. 1. Anggota Organisasi Sulit Menerima Perbedaan Pendapat Kritik Anggota organisasi masih sulit menerima perbedaan pendapat dalam rapat dan musyawarah. Hal tersebut membuat organisasi mudah terpecah dan berselisih. Saran Saran saya, setiap anggota organisasi perlu mengedepankan rasa saling menghargai pendapat, sehingga tidak ada perpecahan dan perselisihan pendapat ketika diadakan rapat. 2. Pemimpin Organisasi Kurang Kompeten Kritik Saya rasa, pemimpin organisasi ini kurang kompeten dalam memimpin dan menjalankan organisasi untuk mencapai tujuan. Saran Saya berharap pemimpin organisasi lebih memperhatikan tujuan organisasi dan mengambil langkah yang tepat demi kemajuan organisasi. 3. Kerja Sama Masih Minim Kritik Kerja sama di dalam organisasi ini masih sangat minim, hal tersebut sering terlihat dari banyaknya anggota yang kurang peduli dan tidak membantu tugas-tugas anggota lain. Saran Saran dari saya, seluruh anggota organisasi harus menjadi solid dan mementingkan kerja sama. Bila ada anggota yang membutuhkan bantuan, maka anggota lain harus siap membantu. 4. Pemimpin Organisasi Tidak Mendengarkan Masukan Anggotanya Kritik Pemimpin organisasi sulit menerima masukan dan saran dari anggotanya. Padahal masukan tersebut penting untuk perkembangan dan kemajuan organisasi. Saran Saya berharap, pemimpin organisasi lebih terbuka dan menerima masukan dari anggotanya, sehingga organisasi bisa menjadi lebih baik lagi. 5. Peraturan Organisasi Kurang Dijalankan Kritik Peraturan yang ada di organisasi kurang dijalankan dengan baik, sehingga banyak anggota yang masih melanggar aturan. Saran Saran saya, aturan organisasi dapat dijalankan lebih ketat lagi, sehingga mengurangi tindakan melanggar aturan yang dilakukan anggota organisasi. 6. Fasilitas Organisasi Kurang Memadai Kritik Fasilitas yang diberikan oleh organisasi kurang memadai. Misalnya ruangan yang tidak memiliki pendingin ruangan seperti AC dan tidak adanya wifi. Saran Saya berharap, pihak organisasi memberikan fasilitas yang mendukung seperti pendingin ruangan dan wifi. 7. Kegiatan Organisasi Sangat Jarang Kritik Kegiatan yang diadakan organisasi ini sangat jarang, padahal kegiatan penting untuk saling berkumpul dan mempererat hubungan anggota di dalam organisasi. Saran Saran dari saya, organisasi perlu mengadakan beberapa kegiatan yang tujuannya mempererat hubungan anggota di dalam organisasi. 8. Pemakaian Dana Organisasi Tidak Transparan Kritik Penggunaan dana di dalam organisasi ini tidak transparan. Saran Saya harap pemakaian dana organisasi bisa lebih transparan, jelas, dan disampaikan kepada anggota organisasi. 9. Kurangnya Inovasi dalam Organisasi Kritik Organisasi ini kurang berinovasi, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Saran Saran saya, organisasi perlu menampung ide-ide dari seluruh anggotanya untuk memperoleh inovasi yang berguna bagi kemajuan organisasi. 10. Kebiasaan Telat Datang Anggota Organisasi Kritik Banyak sekali anggota organisasi yang telat hadir dalam acara-acara tertentu yang diadakan organisasi. Saran Saran saya, setiap anggota perlu memiliki kesadaran untuk mengikuti aturan organisasi, seperti tidak telat datang ketika ada acara organisasi. Penutup Demikian pembahasan kali ini tentang kritik dan saran untuk organisasi yang bisa kami sampaikan. Intinya, kritik untuk organisasi perlu berkaitan dengan kekurangan atau kelemahan di dalam organisasi. Kemudian beri saran untuk organisasi yang isinya solusi atas permasalahan yang dikritik.
Adanyasaran dan kritikan, membuat kamu terus berpikir dan mencari inovasi. Dan tak jarang, feedback yang didapat, bisa memberimu ide segar. Itulah sebabnya, kenapa perusahaan-perusahaan besar sampai rela membayar mahal untuk mengadakan survei konsumen. Demi mendapat masukan, agar produknya bisa berkembang, atau memunculkan ide layanan baru.
Bangko, 5 Februari 2016 Perihal Kritik dan Saran Yth. Bapak Direktur Utama Perusahaan X Dengan Hormat, Kepada Bapak yang luar biasa semangat dan suksesnya, semoga kritik dan saran ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama karyawan Perusahaan yang Bapak pimpin. Berikut kritik dan saran saya berdasarkan kajian saya terhadap Peraturan yang berlaku Iklan Seharusnya Perusahaan X memberikan rangkapan salinan surat perjanjian kerja kepada karyawan Perusahaan X, karena pasal 54 ayat 3, UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mewajibkan hal ini di mana kedua surat perjanjian memiliki kekuatan hukum yang sama. Seharusnya Perusahaan X memperbaharui perjanjian kerja waktu tertentu PKWT setelah melebihi masa tenggang waktu 30 hari berakhirnya PKWT yang lama, perjanjian kerja ini hanya boleh dilakukan 1 kali dan paling lama 2 tahun. Sebagaimana tercantum dalam pasal 59 ayat 6 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pembaharuan atau perpanjangan perjanjian kerja wajib memuat tanda tangan para pihak sesuai pasal 21 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan, dan yang lebih utama sesuai pasal 1320 KUHP Kitab Undang Hukum Perdata. Perusahaan X diharapkan tidak menunda’ lebih dari 30 hari karyawan yang ingin resign sebab sesuai pasal 61 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan, perjanjian kerja berakhir jika jangka waktu telah habis. Selain itu dalam pasal 1947 Kitab Undang Hukum Perdata, disimpulkan bahwa diperbolehkan seseorang melepaskan suatu daluwarsa masa kerja habis yang diperolehnya. Perusahaan X diharapkan tidak menjadikan tata tertib karyawan sebagai perjanjian kerja, karena pasal 1865 KUH Perdata mewajibkan Perusahaan X membuktikannya. Bukti tertulis itu salah satunya adalah tanda tangan kedua pihak. Adapun bea materai dalam tata tertib karyawan tidak membuktikan perjanjian. Bea materai dikenakan pada surat tertentu untuk membuktikan perbuatan yang bersifat perdata sesuai UU No 13 tahun 1985 tentang Bea Materai. Perjanjian tertulis menjadi sah, salah satunya jika memenuhi syarat subjektif, yaitu jika kedua pihak bersepakat dengan bukti tanda tangan kedua pihak. Sekali lagi, dalam pasal 1320 KUH Perdata, perjanjian menjadi sah jika kedua pihak bersepakat mengikatkan dirinya. Maka, pasal 54 ayat 1 butir i, UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan, mewajibkan Perusahaan X atau yang mewakili untuk ikut menandatangani perjanjian kerja. Berdasarkan pasal 50 UU No 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan, bahwa hubungan kerja terjadi karena adanya perjanian kerja antara pengusaha dan pekerja, bukan karena tata tertib karyawan. Oleh karenanya perjanjian kerja yang memuat masa kerja jangka waktu tidak boleh diselipkan ke dalam tata tertib karyawan. Setiap pekerja berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha sehingga jika seorang karyawan dapat resign maka karyawan lain pun dapat resign setelah masa kerjanya habis sebagaimana tercantum dalam pasal 6, UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan Oleh karena itu sejak awal, agar kontroversi tentang perjanjian kerja dan tata tertib karyawan ini tidak terjadi lagi, Perusahaan X harus memberikan peraturan perusahaannya kepada karyawan setelah peraturan tersebut disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai pasal 108 ayat 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 2004 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Peraturan perusahaan tersebut memuat hak dan kewajiban pengusaha dan karyawan, syarat kerja, tata tertib perusahaan, dan jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan. Ini tercantum dalam pasal 111 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 2004 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Kritikan ini sangat penting karena pasal 134 UU Nomor 13 tahun 2003 membunyikan “Dalam mewujudkan pelaksanaan hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha, pemerintah wajib melaksanakan pengawasan dan penegakan peraturan perundang-undangan.” Selain itu, telah ada konvensi Organisasi Perburuhan Internasional ILO-International Labour Organization tentang Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan. Konvensi tersebut disahkan pada 19 Juli 1947 di Jenewa dan kemudian disahkan di Indonesia melalui UU Nomor 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No 81 pada 25 Juli 2003. Bahwa sistem pengawasan ketenagakerjaan diterapkan berdasarkan perundang-undangan untuk menjamin penegakan hukum. Dalam aturannya dipahami bahwa tempat kerja harus diawasi sesering dan selengkap mungkin untuk menjamin pelaksanaan ketentuan hukum yang efektif. Menurut UU No 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pasal 24, maka Perusahaan X dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membatasi pasar. Menurut UU No 5 tahun 1984 tentang Perindustrian, perdagangan dan industri bertujuan meningkatkan kemakmuran dan pemerataan, 2 meningkatkan pertumbuhan ekonomi, 3 mendorong teknologi tepat guna, dan 4 perluasan kesempatan kerja. Maka Perusahaan X seharusnya memperbolehkan karyawannya untuk resign setelah masa kerja telah habis dan setelah mengajukan surat pengunduran diri pada H-30 sesuai pasal 163 ayat 3 butir a, UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tiga hal penting bagi masyarakat, khususnya bagi karyawan Perusahaan X, saya kira adalah sebagai berikut 1 Perusahaan X sebaiknya memberikan peraturan perusahaannya kepada karyawan setelah peraturan tersebut disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai pasal 108 ayat 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 2 Perusahaan tidak boleh memperkerjakan karyawan pada hari libur resmi, ini tercantum dalam pasal 85 ayat 1 UU No 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan. Kemudian sesuai pasal 187, jika melanggar pasal ini pidananya kurungan 1-12 bulan atau denda 10 juta - 100 juta rupiah. Oleh karena itu Perusahaan X dalam hal ini, tidak boleh mengurangi menghapus hak cuti pada hari libur Idul Adha. 3 Perusahaan X disarankan, mengakomodasi jaminan sosial bagi karyawannya sesuai pasal 2 ayat 3, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaran Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Akhir kata, saya mohon maaf atas semua kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Salam sukses untuk Perusahaan yang Bapak pimpin. Hormat saya, Mahendra, Ikuti tulisan menarik Mahendra Ibn Muhammad Adam lainnya di sini.
Padahal pemberian saran dan kritik merupakan hal yang penting bagi perkembangan perusahaan. Terutama bila hal ini berkaitan dengan adanya kinerja dari manajemen yang dipandang serius perlu dibenahi oleh pimpinan. Masukan tersebut pastinya harus disampaikan melalui divisi Human Resources (HR).
Sebagian orang begitu alergi dengan kritik dan saran yang diberikan orang lain. Padahal, hal tersebut perlu, lho. Misalnya untuk membangun karier kamu. Di bawah ini akan dibahas beberapa alasan kenapa kamu nggak boleh lagi anti kritik. Karena ternyata kritik dan saran malah akan sangat berguna bagi perkembangan kariermu, lho! 1. Kamu jadi sadar akan kelemahan diri Sering kali kita mudah sekali melihat kekurangan orang lain, tapi abai dengan kelemahan diri sendiri. Dengan adanya masukan dari orang lain, kamu jadi bisa mengetahui hal apa yang menjadi kekurangan, sehingga bisa diperbaiki. Dan nggak semua jenis kritikan itu dimaksudkan untuk menjatuhkan, lho. Meskipun itu terjadi di tempat kerja, di mana aura kompetisi yang sangat kuat. Bisa jadi, kritikan itu memang ditujukan dengan niat baik, supaya bisa melihatmu berkembang, karena kamu punya potensi besar. 2. Mengetahui kualitas kerjamu Dalam dunia profesi, bagaimana kualitas kerja yang kamu hasilkan, sangat memengaruhi penilaian performa. Dengan adanya masukan, kamu jadi tahu bagaimana kualitas kerjamu. Jika itu berupa apresiasi, maka kualitas kerja yang sudah kamu tunjukkan, patut dipertahankan. Dan apabila masih ada yang kurang, kamu berikutnya bisa kamu perbaiki. Misalnya, saat presentasi, materi presentasi yang kamu buat masih kurang menarik. Dengan adanya kritikan, maka kamu bisa belajar lagi bagaimana cara membuat materi presentasi yang bisa menarik perhatian audiens. 3. Memacu semangatmu untuk terus bertumbuh Salah satu hal yang kerap jadi persoalan dalam dunia profesi, adalah kejenuhan. Karena senantiasa melakukan hal yang sama, tanpa disertai tantangan, kamu jadi bosan. Dengan adanya feedback di tempat kerja, bisa memacumu untuk terus bertumbuh. Kamu jadi semangat untuk menambah skill baru, agar kemampuanmu semakin terasah. 4. Memberi ide segar Adanya saran dan kritikan, membuat kamu terus berpikir dan mencari inovasi. Dan tak jarang, feedback yang didapat, bisa memberimu ide segar. Itulah sebabnya, kenapa perusahaan-perusahaan besar sampai rela membayar mahal untuk mengadakan survei konsumen. Demi mendapat masukan, agar produknya bisa berkembang, atau memunculkan ide layanan baru. Maka dari itu, mulai sekarang, kamu jangan antikritik lagi, ya! Ternyata dibalik saran dan kritikan, tersimpan berbagai manfaat yang baik bagi perkembangan dirimu sendiri.
. 115 169 90 394 229 211 25 494
kritik dan saran untuk perusahaan