Ada gagasan untuk menjadikan hutan mangrove yang ada di Pangkalan Susu, terutama di Kelurahan Beras Basah," kata Sukyar Muliamin Kepala Wilayah Kecamatan Pangkalan Susu, ketika ditemui di Pangkalan Susu, Rabu (19/1). Apalagi kawasan ini berbatasan langsung dengan Desa Tanjung Pasir dimana pembangunan Pembangkit Listrik
- Pemerintah tengah merehabilitasi tanam mangrove di pesisir pantai se-Indonesia. Adapun kick off penanaman pohon mangrove dilakukan di Kawasan Taman Mangrove Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Rabu 3/3/2021. Acara tersebut turut dihadiri Kemenenterian Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Marves, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP dan Bupati Tangerang. Dilansir dari jaringan Menteri Kordinator Bidang Marves, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, seluruh stakholders bergerak untuk melakukan rehabilitasi tanam mangvore wilayah Indonesia yang sedang populis di dunia. Luhut menyebutkan, lahan perhutani tersedia sebanyak 3,31 juta hektare. Pihaknya menargetkan rehabilitasi kawasan mangrove selama dua tahun, seluas hektare. Baca JugaRio Reifan Dapat Rekor MURI Gegara Tanam Pohon Mangrove “Kita di tahun ini akan melakukan rehabilitasi mangrove sebanyak hektare,” kata Luhut dalam sambutannya. Luhut mengaku selama empat puluh tahun terakhir, pejabat negara Amerika yang menangani masalah lingkungan memberikan apresiasi kepada Indonesia dalam upaya penanganan lingkungan. “Kemarin juga diumumkan sama Sekertaris Menteri Luar Negeri Amerika yang menangani masalah lingkungan, bahwa kita paling terbaik penanganannya di seluruh dunia,” ujarnya. Mantan Jenderal TNI ini menyampaikan bahwa Word Bank memberikan bantuan sebesar 400 juta USD untuk program Rehabilitasi Tanaman Mangrove ratusan juta hektar lahan di Indonesia. “Program 620 ribu hektar ini mungkin yang terbesar sepanjang jaman. Karena, program ini betul-betul di amati dunia. Sampai Word Bank memberikan bantuan 400 juta USD walaupun kita gak minta,” kata Luhut. Baca JugaTanam 5000 Mangrove di Bantar Gebang, Rio Reifan Dapat Rekor MURI Ia berharap kontribusi program rehabilitasi tersebut dapat sukses, karena kontribusi mangrove untuk karbon mencapai empat kali lebih besar dari kontribusi hutan. “Jadi Indonesia telah menunjukan leading atau memimpin dalam masalah lingkungan. Kalau di tanya NGO memberikan laporan negatif, tapi kita di akui oleh dunia bahwa Indonesia betul-betul memperhatikan masalah lingkungan,” tutur Luhut.
Samaseperti pantai Kuta, pantai Tanjung Benoa memiliki pasir putih bersih. Ombak di pantai Tanjung Benoa sangat tenang. Lalu lintas di tengah laut Tanjung Benoa juga ramai. Hutan Mangrove. Hutan Mangrove atau biasa dikenal hutan bakau, juga merupakan objek wisata Tanjung Benoa bisa dikunjungi. Dikenal dengan sebutan Taman Hutan Rakyat
Hutan Mangrove Desa Muara Kamis, 25 April 2021 112122 DESA MUARA Tahu kah anda, tak jauh dari tempat wisata Tanjung Pasir, Tangerang tedapat tempat wisata Hutan Mangrove yang terletak di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Tempat ini sangat cocok dijadikan destinasi berlibur yang penuh dengan edukasi bersama keluarga, teman atau pun pasangan. Hutan mangrove adalah ekosistem hutan daerah pantai yang terdiri dari kelompok pepohonan yang bisa hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi. Salah satu ciri tanaman mangrove memiliki akar yang menyembul ke permukaan. Penampakan mangrove seperti hamparan semak belukar yang memisahkan daratan dengan laut. Hutan ini dipenuhi berbagai macam tanaman bakau atau mangrove. Mulai dari ukuran tanaman yang besar sampai yang baru ditanam. "Tanaman di Hutan Mangrove ini banyak sekali ukurannya, dari yang besar sampai yang baru di tanam beberapa bulan yang lalu," ujar Samarudin, salah satu penjaga Hutan Mangrove Selain dapat melihat keindahan tanaman mangrove, tempat ini juga memberikan pemandangan laut yang indah, pantai yang besih. Serta berbagai wahana permainan air seperti perahu bebek, perahu dayung dan pelampung. Namun, sayangnya akses menuju tempat ini melewati jalan yang tidak terlalu lebar. Selain itu terdapat beberapa jalanan yang berlubang dibeberapa titik. "Akses jalannya tidak terlalu besar sama berlubang, tapi karna sudah sampai sini saya tak menyesal, karena tempatnya memang indah," ujar Fadli Muamar, salah satu pengunjung
LOCALGO WILD “Life is either a great adventure or nothing.” Helen Keller quotes (American Author and Educator who was blind and deaf. 1880-1968) Siapa bilang A
JAKARTA-Pemerintah Kabupaten, Banten, telah membuat rencana induk obyek wisata hutan bakau mangrove di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga dengan melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD terkait. "Pada tahap awal dibuatkan rencana kerja menyeluruh mulai pertengahan Januari 2017," kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang Iskandar Mirsyad di Tangerang, Jumat. Iskandar mengatakan tim tersebut terdiri dari Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Disporabudpar, Dinas Perikanan dan Kelautan DPK, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda serta melibatkan Perhutani. Hal tersebut karena lahan yang digunakan di Desa Tanjung Pasir itu sebagian merupakan milik Perhutani dan penduduk setempat. Menurut dia, sebagai pimpinan dari tim tersebut ditunjuk aparat Disporabudpar karena mereka dianggap mampu menanggani pariwisata. Keberadaan Tanjung pasir sebagai obyek wisata bakau sangat penting karena berada di wilayah pesisir Laut Jawa yang setiap tahun mengalami abrasi akibat ombak. Namun obyek wisata itu juga sebagai penahan gelombang, maka ditanam ribuan pohon bakau agar dapat berfungsi ganda termasuk mengurangi abrasi pantai. Iskandar menambahkan untuk tahap berikutnya dibangun jalan menuju obyek wisata karena selama ini belum ada agar pelancong dapat menuju lokasi tanpa kendala. Sedangkan lahan yang disiapkan untuk obyek wisata tersebut seluas 12 hektare dan pada lokasi itu juga dibangun sarana maupun prasarana pendukung. Sebagai contoh di lokasi itu juga dibangun tempat kuliner, arena memancing dan lokasi bermain anak agar mereka dapat mencintai alam dan lingkungan. Demikian pula wisatawan dapat menikmati keindahan hutan bakau serta kuliner yang tersedia terutama aneka makanan yang berbahan dasar ikan serta hasil laut lainnya. Bahkan di lokasi tersebut juga disediakan tempat sebagai sarana pembelajaran bagi siswa yang berminat untuk mempelajari masalah mangrove. Budi Suyanto
Mangrovemangrove itu pun menjelma menjadi hutan yang menumbuhkan kehidupan yang dulu hilang. Dan hasil kegigihannya berinovasi, Jumiati, menjadi seorang di antara tujuh perempuan peraih penghargaan dari organisasi nirlaba Inggris, Oxfam, sebagai pahlawan pangan perempuan (Female Food Heroes) Indonesia 2013. Kelompok Perempuan
Indragiri Hilir is a district in the southern part of Riau Province, on the east coast of Sumatra Island. Tanjung Pasir is one of the village surrounded by mangrove forest ecosystems, located opposite the Kuala Enok Village. The dominant Tanjung Pasir villagers are ethnic Duano. People meet their daily needs by utilizing mangrove ecosystems as a means of income, good used directly and indirectly. Therefore it is necessary to conduct research on community participation in the conservation of mangrove forest in Tanjung Pasir Village. This research method is descriptive qualitative, data collected through interviews. The result showed that the community was quite involved in the conservation of the Tanjung Pasir village mangrove forest. The form of community participation was by mangrove nurseries and planting. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 5 No 2 Oktober 2021 37 PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR THE COMMUNITY PARTICIPATION IN THE CONSERVATION OF MANGROVE FOREST IN TANJUNG PASIR OF TANAH MERAH SUB DISTRICT INDRAGIRI HILIR DISTRICT Masita Agustina1, Nurul Qomar2, Viny Volcherina Darlis2 Forestry Department, Faculty of Agriculture, University of Riau Address Bina Widya, Pekanbaru, Riau Masyitaagustina96 ABSTRACT Indragiri Hilir is a district in the southern part of Riau Province, on the east coast of Sumatra Island. Tanjung Pasir is one of the village surrounded by mangrove forest ecosystems, located opposite the Kuala Enok Village. The dominant Tanjung Pasir villagers are ethnic Duano. People meet their daily needs by utilizing mangrove ecosystems as a means of income, good used directly and indirectly. Therefore it is necessary to conduct research on community participation in the conservation of mangrove forest in Tanjung Pasir Village. This research method is descriptive qualitative, data collected through interviews. The result showed that the community was quite involved in the conservation of the Tanjung Pasir village mangrove forest. The form of community participation was by mangrove nurseries and planting. Keywords conservation, mangrove forest, participation, Tanjung Pasir Indonesia memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia serta memiliki keanekaragaman hayati yang paling tinggi. Data yang dikemukakan oleh Direktur Bina Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial KLHK, pada tahun 2015 Indonesia memiliki panjang garis pantai sebesar 95,18 km, dengan luas mangrove sebesar ha. Jumlah ini setara dengan 23% ekosistem mangrove dunia yaitu dari total luas ha. Dari luas mangrove Indonesia, diketahui seluas ha dalam kondisi baik, sedangkan seluas ha sisanya dalam kondisi rusak Biro Humas Kementerian LHK, 2017. Indragiri Hilir merupakan kabupaten di bagian selatan Provinsi Riau, di pesisir timur Pulau Sumatera, sebagian besar kawasannya merupakan dataran rendah, termasuk di dalamnya ekosistem mangrove. Menurut Syafruddin et al. 2014, berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Kabupaten Indragiri Hilir 2006 menyebutkan bahwa luas hutan mangrove Kabupaten Indragiri Hilir sebesar ha, namun terus mengalami penyusutan. Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Kabupaten Indragiri Hilir 2013, luas hutan mangrove tersebut berkurang hingga tersisa ha. Data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau 2017 menyatakan bahwa hutan mangrove di Kabupaten Indragiri Hilir seluas ha. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa luasan kawasan hutan mangrove di Kabupaten Indragiri Hilir semakin berkurang. 1Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 5 No 2 Oktober 2021 38 Wilayah Kecamatan Tanah Merah meliputi pulau-kecil yang dikelilingi oleh hutan mangrove. Salah satu desa yang memiliki hutan mangrove cukup luas adalah Desa Tanjung Pasir. Desa Tanjung Pasir terletak di seberang Desa Kuala Enok. Desa Tanjung Pasir dikelilingi oleh hutan mangrove, dimana mayoritas masyarakat setempat bekerja sebagai nelayan dan memiliki rumah-rumah panggung dari kayu. Mayoritas penduduk Desa Tanjung Pasir adalah Suku Duano yang merupakan Suku Anak Dalam pesisir pantai Kecamatan Tanah Merah. Menurut Basir 2017, Suku Duano suku laut adalah kelompok etnik berkarakter pengembara yang hidup dan menetap di pulau dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Suku Duano juga dikenal sebagai komunitas yang tinggal di daerah pesisir laut dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung pada pemanfaatan sumber daya laut. Suku Duano merupakan bagian dari masyarakat terpinggirkan dan memiliki interaksi sosial yang masih rendah, baik di sektor ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan. Kekayaan hutan mangrove terus menerus dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Tanjung Pasir tanpa mengetahui keadaaan hutan mangrove dari tahun ke tahun. Pemanfaatan secara berlebihan memicu perubahan lingkungan seperti seringnya terjadi banjir, dan meningkatnya ketinggian air laut akibat berkurangnya ketersediaan tumbuhan mangrove di pesisir pantai. Kekayaan alam yang ada di hutan mangrove perlu dijaga dan dilestarikan dengan cara melakukan penanaman dan kegiatan-kegiatan yang mendukung perbaikan kondisi hutan mangrove. Keberhasilan kegiatan perbaikan kondisi ini tentu dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat sekitar hutan mangrove tersebut. Oleh karena itu, perlu diketahui sejauh mana peran serta masyarakat dalam konservasi hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam konservasi hutan mangrove di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Merah Kabuptaen Indragiri Hilir. METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanjung Pasir dan hutan mangrove Desa Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2019. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daftar pertanyaan mengenai peran serta masyarakat dalam konservasi hutan mangrove. Alat yang digunakan adalah kompas, GPS, meteran, tali raffia, pancang, kamera, alat tulis. Metode wawancara mendalam digunakan untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam konservasi hutan mangrove. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling atau pengambilan secara sengaja dengan beberapa kriteria dan tujuan. Adapun kriteria yang digunakan ialah masyarakat yang berdomisili di Desa Tanjung Pasir, berusia 18-64 tahun dan menetap minimal selama 1 tahun. Berdasarkan jumlah kepala keluarga di Desa Tanjung Pasir, maka jumlah responden setelah dihitung dengan rumus Slovin adalah sebanyak 41 orang. Di luar itu, responden ditambah 10 orang dari anggota kelompok tani mangrove di desa, sehingga jumlah keseluruhan responden adalah 51 orang. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kualitatif Bungin 2003. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Desa Tanjung Pasir Jarak Desa Tanjung Pasir dari pusat pemerintahan kabupaten/kota adalah ±50 km atau ±60 menit dengan menggunakan transportasi speedboat. Sedangkan jarak dari pusat 1Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 5 No 2 Oktober 2021 39 pemerintahan kecamatan yaitu 2 km atau ±10 menit dengan menggunakan transportasi perahu bermotor pompong. Desa Tanjung Pasir berdiri pada tahun 1950 dengan luas wilayah yaitu 107 km2. Batas wilayah Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut - Sebelah utara Desa Tanjung Lajau, - Sebelah selatan dengan Sungai Indragiri, - Sebelah barat dengan Sungai Indragiri, - Sebelah timur dengan Desa Sungai Laut. Lahan yang ditempati penduduk adalah dataran rendah/rawa di pesisir pantai. Jumlah penduduk desa Tanjung Pasir adalah 540 Kepala Keluarga. Penduduk Desa Tanjung Pasir yang dominan adalah suku Duano/Laut. Penduduk lainnya berasal dari suku Banjar, Melayu, Minang, Jawa, dan Bugis. Tenaga kesehatan yang tersedia yaitu dokter, bidan dan dukun. Sarana kesehatan yang tersedia yaitu puskesmas, poskesdes, pustu, polindes, rumah bersalin dan posyandu. Sarana perekonomian yaitu kantin/los desa yang terdiri dari 1 buah kantin. Sarana pendidikan yang tersedia yaitu SD/MI 3 buah, SLTP/MTs 1 buah dan tidak terdapat SLTA sederajat. Sarana ibadah yang tersedia yaitu masjid dan mushollah. Akses penerangan/listrik yaitu PLTD 1 unit. 2. Peran Serta Masyarakat dalam Konservasi Hutan Mangrove Beberapa orang warga Desa Tanjung Pasir telah melakukan penanaman bibit mangrove pada beberapa tahun. Mereka berinisiatif membuat proposal untuk diajukan ke pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir maupun perusahaan sebagai upaya meminta bantuan bibit mangrove. Bibit mangrove tersebut ditanam di hutan mangrove Desa Tanjung Pasir. Kegiatan Pembibitan dan Penanaman di Hutan Mangrove Desa Tanjung Pasir Masyarakat desa Tanjung Pasir membentuk kelompok tani yaitu Tani Bakau Pasir Lestari pada tahun 2013 dan diketahui oleh kepala desa Tanjung Pasir. Kelompok tani dibentuk berdasarkan proposal pengajuan bantuan penanaman bibit mangrove. Pergantian anggota kelompok dilakukan ketika mengajukan proposal berikutnya. Masyarakat menjadi anggota kelompok tani didasarkan oleh keinginan sendiri. Tahun 2016 hingga 2019 tidak terdapat lagi kegiatan penanaman bibit mangrove di Desa Tanjung Pasir. Berdasarkan hasil wawancara kepada Nurhaeni selaku seksi pengendalian kerusakan hutan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau bahwa salah satu alasan yang menjadi pertimbangan dalam kegiatan bantuan bibit mangrove dan penanaman bibit mangrove ialah adanya kelompok tani yang konsisten dan serius dalam melakukan kegiatan tersebut sehingga hasil dari kegiatan tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Upaya konservasi hutan mangrove telah dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan mengajukan proposal kegiatan penanaman kepada pemerintah. Tahun 2014, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau kerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indragiri Hilir memperingati Hari Lingkungan se-Dunia dengan melakukan kegiatan penanaman sejuta pohon di Desa Tanjung Pasir dengan alasan bahwa desa ini merupakan daerah yang mempunyai potensi besar kedepannya. Kelompok Tani di Desa Tanjung Pasir tidak memiliki program jangka panjang maupun jangka pendek sehingga program yang terlaksana hanyalah program yang dilakukan bersama pemerintah maupun perusahaan, salah satu perusahaan yang 1Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 5 No 2 Oktober 2021 40 ikut kerjasama ialah CV. Firdaus di kota Tembilahan. Menurut responden kendala dalam pelaksanaan kegiatan yaitu sulitnya menentukan lokasi penanaman, adanya hewan berbisa pada saat penanaman seperti ular, hilangnya ajir yang telah ditanam, serta terlambatnya melakukan penanaman sehingga bibit telah mengakar pada tanah. Bibit yang telah disemai dalam polybag akan dibiarkan tumbuh selama 2-3 bulan, kemudian akan ditanam sesuai lokasi yang ditentukan. Keterlambatan dalam penanaman menyebabkan bibit tumbuh besar dan sulit untuk dipindahkan. Gambar 5. Bibit mangrove yang telah tumbuh besar Masyarakat Desa Tanjung Pasir mengetahui apa yang dimaksud dengan hutan bakau yaitu hutan yang ditumbuhi oleh tumbuhan bakau. Masyarakat tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan konservasi namun masyarakat lebih mengetahui pemeliharaan hutan mangrove yaitu dengan adanya kegiatan-kegiatan penanaman. Adapun kegiatan konservasi yang dilakukan yaitu pembibitan dan penanaman mangrove. Masyarakat dan kelompok tani mengetahui setiap kegiatan-kegiatan penanaman di Desa Tanjung Pasir. Sebagian besar masyarakat dan kelompok tani ikut dalam kegiatan dari umur 12-50 tahun, baik perempuan maupun laki-laki. Perempuan ikut serta dalam pembibitan yaitu memasukkan tanah dan bibit ke dalam polybag. Masyarakat berpartisipasi karena pada umumnya setiap kegiatan yang diikuti akan mendapat upah/insentif. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Ilyas et al. 2013 di Desa Batu Gajah Kabupaten Natuna bahwa tingkat peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove c enderung sedang atau cukup karena masyarakat hanya ingin memperoleh upah/insentif dari kegiatan pelestarian tersebut. Sebagian masyarakat Desa Tanjung Pasir juga beralasan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan penanaman tersebut dikarenakan kesadaran mereka mengenai berkurangnya pohon-pohon di hutan mangrove Desa Tanjung Pasir. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Alimuna et al. 2009 di Desa Watumentade dan Desa Tunas bahwa peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove termasuk dalam katagori sedang/cukup karena masyarakat mempunyai keinginan dan kemauan turut serta dalam melestarikan keberadaan hutan mangrove. Pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan hutan mangrove Desa Tanjung Pasir merupakan desa yang dikelilingi hutan mangrove yang luas, namun hanya beberapa masyarakat yang mengetahui fungsi dari hutan mangrove itu sendiri. Oleh karena itu, masyarakat kurang memiliki motivasi dalam menjaga hutan mangrove. Persepsi masyarakat mengenai kondisi hutan mangrove dapat dilihat pada Tabel 1. Peranan pemerintah sangat dibutuhkan sebagai salah satu pihak dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mangrove dengan melalukan penyuluhan kehutanan di Desa Tanjung Pasir. Tabel 1. Persepsi pengunjung mengenai kondisi hutan mangrove di Desa Tanjung Pasir 1Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 5 No 2 Oktober 2021 41 Bagaimana kondisi hutan mangrove di Desa Tanjung Pasir ? - Baik 73% - Kurang baik 27% Apakah masyarakat menjaga hutan mangrove Desa Tanjung Pasir ? - Menjaga 76% - Kurang menjaga 24% Kegiatan apa saja yang dilakukan masyarakat untuk menjaga hutan mangrove Desa Tanjung Pasir ? - Pembibitan mangrove 76% - Penanaman bibit mangrove 67% Apa saja manfaat hutan mangrove ? - Mencegah abrasi 29% - Sumber pendapatan masyarakat 71 % Apakah pernah memanfaatkan hasil hutan mangrove Desa Tanjung Pasir ? - Pernah 98% - Tidak Pernah 2% Apa saja yang pernah dimanfaatkan di hutan mangrove Desa Tanjung Pasir ? - Kayu bakau 73% - Nipah 10% - Tangkapan laut 90% Menurut ketua kelompok tani, kerapatan pohon di hutan mangrove Desa Tanjung Pasir sangat berkurang. Menurut Fitriansyah et al. 2015 berdasarkan data pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, luas hutan bakau masih stabil namun sudah ada terjadi kekurangan. Luas hutan mangrove di seluruh Kabupaten Indragiri Hilir saat ini sekitar hektar. Masyarakat yang berkerja sebagai pencari kayu dan pencari nipah memanfaatkan hasil hutan mangrove, seperti kayu bakau, untuk dijual maupun dimanfaatkan sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan penampung kayu bahwa kayu yang diterima tiap bulannya berkisar batang/bulan. Adapun kriteria kayu yang diterima ialah kayu yang memiliki keliling 15-25 cm, panjang kayu 5-6 m dan kayu tidak bengkok. Masyarakat Desa Tanjung Pasir memanfaatkan kayu bakau sebagai bahan bakar arang dan pondasi bangunan. Berdasarkan hasil penelitian Fadlian 2018 di Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir menjelaskan bahwa masih mudahnya menemukan kayu bakau di alam menunjukkan tidak terjadi pengurangan luasan hutan mangrove secara signifikan. Hal ini diduga karena adanya kegiatan rehabilitasi lahan pada beberapa kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Indragiri Hilir dan juga karena adanya suksesi alam pada mangrove yang mengalami kerusakan. Menurut kustanti 2011 masyarakat yang berada di sepanjang hutan mangrove sudah sejak lama berhubungan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dari keberadaan hutan tersebut. Kelestarian yang unik ini sudah menjadi bagian hidup yang harus dilakukan oleh masyarakat pesisir. Gambar 6. Bekas tebangan Pucuk daun nipah dimanfaatkan untuk dijual sebagai bahan pengganti kertas rokok, daun nipah untuk bahan atap rumah, dan lidinya untuk bahan sapu lidi. Lidi pada pucuk nipah diambil, kemudian dijemur dan dijual. Tumbuhan nipah terletak pada zonasi terakhir dalam susunan zonasi mangrove, yang merupakan zona transisi antara hutan mangrove dan hutan dataran rendah. Selain kayu dan pucuk nipah, sebagian masyarakat Desa Tanjung Pasir juga memanfaatkan siput, kepiting dan buah nipah sebagai pendapatan tambahan. 1Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 5 No 2 Oktober 2021 42 Gambar 7. Lidi yang dijemur oleh masyarakat Desa Tanjung Pasir. Para pihak lainnya yang berperan dalam menjaga kelestarian hutan selain dari masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan pemerintah adalah pengusaha atau swasta, organisasi masyarakat dan akademisi ilmuwan. Mereka perlu berkoordinasi dan berkolaborasi dalam melakukan upaya konservasi mangrove. Menurut Kusmana 2013, kelestarian hutan dan keberlanjutan pengelolaannya sangat ditentukan oleh manusia. Hal yang dapat dilakukan masyarakat desa Tanjung Pasir saat ini ialah mencegah terjadinya kerusakan hutan mangrove dengan strategi mengelola lingkungan. Adapun strategi yang dapat dilakukan dalam mengelola lingkungan di hutan mangrove ialah sebagai berikut Alimuna et al., 2009 1. Menyusun dan melakukan rencana aksi hutan mangrove. 2. Rehabilitas hutan mangrove dengan penanaman bibit mangrove perlu dilakukan terus menerus sebagai suplai bibit. 3. Patroli pengamanan hutan mangrove. 4. Peningkatan ekonomi masyarakat dengan membuka koperasi yang dapat memberikan bantuan dana dan mengajarkan mengenai keterampilan bagi masyarakat agar memiliki sumber pendapatan lain untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. 5. Perlu adanya kegiatan penyuluhan kepada seluruh warga dengan memberikan pengetahuan fungsi dan manfaat hutan mangrove. Menurut Kustanti 2011, salah satu manfaat yang sangat penting dari hutan mangrove adalah manfaat ekologis hutan mangrove sebagai sabuk hijau green belt antara wilayah daratan dan lautan. Sabuk hijau ini penting dalam mengendalikan kerusakan akibat gelombang laut tinggi dan terpaan angin badai. Berdasarkan hasil wawancara bahwa di Desa Tanjung Pasir pada tahun 2018 pernah terjadi bencana angin puting beliung yang merusak 67 unit bangunan dan rumah. Angin tersebut datang dari arah laut ke daratan. Oleh karena itu, masyarakat semakin sadar pentingnya hutan mangrove Desa Tanjung Pasir. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Masyarakat cukup berperan serta dalam konservasi hutan mangrove di kawasan pesisir Desa Tanjung Pasir dalam bentuk pembibitan mangrove dan penanaman mangrove. Perlu ditingkatkan lagi peran serta masyarakat dalam melestarikan hutan mangrove di Desa Tanjung Pasir melalui penyuluhan/sosialisasi secara berkala dan pendampingan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Alimuna, W., Sunarto dan Herumurti, S. 2009. Pengaruh Aktivitas Masyarakat Terhadap Kerusakan Hutan Mangrove di Rarowatu Bombana Sulawesi Tenggara. Majalah Geografi Indonesia. Vol 23 2 1-12 Basir, A. 2017. Komunikasi antar budaya masyarakat suku Duano Suku Laut dengan masyarakat suku Bugis di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir. JOM Fisip Universita Riau. Vol 4 2 1-15. Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2017. Miliki 1Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 5 No 2 Oktober 2021 43 23% Ekosistem Mangrove Dunia, Indonesia Tuan Rumah Konferensi Internasional Mangrove 2017. Diakses tanggal 27 September 2018. Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Fadlian, Sribudiani, E dan Mardhiansyah, M. 2018. Identifikasi Faktor Penentu Harga KayuBakau Rhizophora sp. di Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Kehutanan. Vol 13 1 22-38. Fitriansyah, S. 2015. Penentuan Status Kerusakan dan Peran Serta Masyarakat dalam Konservasi Hutan Mangrove di Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir. Skripsi Tidak dipublikasikan. FMIPA Universitas Riau. Pekanbaru. Ilyas, Augustine, L., Uke, 2013. Peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di Desa Batu Gajah Kabupaten Natuna. Jurnal Hutan Lestari. Vol 1 2 92-98 Kusmana, C. 2013. Pembangunan Kehutanan Indonesia Baru. IPB Press. Bogor. Kustanti, A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. IPB Press. Bogor. Syafruddin, Darizal dan Farida. 2014. Pemetaan kerusakan hutan mangrove di Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal STKIP PGRI Sumatera Barat. Vol 4 2 1-8. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Data Penelitian Kualitatif. PT Raja Grafindo PersadaB BunginBungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Raja Grafindo Persada. Status Kerusakan dan Peran Serta Masyarakat dalam Konservasi Hutan Mangrove di Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir. Skripsi Tidak dipublikasikanS FitriansyahFitriansyah, S. 2015. Penentuan Status Kerusakan dan Peran Serta Masyarakat dalam Konservasi Hutan Mangrove di Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir. Skripsi Tidak dipublikasikan. FMIPA Universitas Riau. serta masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di Desa Batu Gajah Kabupaten NatunaAugustine IlyasL UkeIlyas, Augustine, L., Uke, 2013. Peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di Desa Batu Gajah Kabupaten Natuna. Jurnal Hutan Lestari. Vol 1 2 92-98Pemetaan kerusakan hutan mangrove di Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri HilirY S SyafruddinSyafruddin, Darizal dan Farida. 2014. Pemetaan kerusakan hutan mangrove di Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal STKIP PGRI Sumatera Barat. Vol 4 2 1-8.
Hutanmangrove merupakan tipe hutan yang khas yang terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang mangrove di Desa Tanjung Limau antara tahun 2014 dan 2017 mengalami penurunan sebesar 36,6 Ha. Jumlah luasan mangrove pada tahun 2014 sebesar 853,92 Ha dengan perbedaan presentasi luasan kerapatan tumbuh pada habitat yang beragam di
Pantai Mangrove di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupateng Tangerang Foto M. Aulia Ikhsan untuk TangerangDailyKABUPATEN TANGERANG TD – Tak hanya pantai Tanjung Pasir dan Tanjung Kait, di Kabupaten Tangerang juga terdapat pantai lainnya, di antaranya pantai Mangrove di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupateng Tangerang ini mulai ramai Mangrove menyuguhkan view yang berbeda dengan pantai-pantai lainnya di Tangerang. Sebelum memasuki pantai, pengunjung akan melewati hutan mangrove yang memberikan kesan teduh dam nyaman. Tak sedikit pengunjung yang duduk-duduk mengayunkan kaki di atas jalan setapak yang terbuat dari bale menyusuri hutan mangrove, pengunjung akan melewati jembatan yang terbuat dari bambu untuk melewati sungai yang airnya bermuara ke laut. Ya, seperti nama desanya, di sini pengunjung bisa melihat aliran sungai yang bermuara ke lautan. Melihat arus air sungai yang beradu dengan ombak Mangrove di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupateng Tangerang Foto M. Aulia Ikhsan untuk TangerangDailyKetika sudah menyeberangi sungai, selanjutnya pengunjung akan disambut hamparan pantai yang indah dan asri. Berbeda dengan pantai lain seperti Tanjung Pasir, di pantai Mangrove masih terkesan asri. Tak banyak pedagang, penyewaan ban dan pelampung, dan lainnya yang biasanya membuat Mangrove seperti pantai tersembunyi yang belum sepenuhnya terjamah manusia, namun itulah yang membuatnya menarik. Ketika berjalan menuju pantai, pengunjung seperti berpetualang menuju tempat tersembunyi, dan ketika telah sampai, keindahannya seperti menghipnotis untuk berlama-lama di sana.“Suasananya teduh, nyaman gitu, apalagi kalo weekdays itu sepi jadi lebih asik mantainya, terus juga fasilitasnya makin ke sini makin bagus jadi mau balik lagi ke sini,” ujar Yunianoer Azizah, pengunjung pantai Mangrove, Kamis 25 November Tiket MasukPantai Mangrove di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupateng Tangerang Foto M. Aulia Ikhsan untuk TangerangDailyTiket masuk berkisar Rp per orang untuk weekdays dan Rp per orang untuk weekend dan hari libur. Kemudian untuk parkir kendaraan berkisar untuk mobil saat weekdays dan saat weekend dan hari libur. Sementara tarif parkir untuk sepeda motor saat weekdays dan saat weekend dan hari ingin berkunjung ke pantai ini, baiknya hindari saat weekend. Karena saat hari Sabtu atau Minggu, ramai pengunjung. “Ramainya biasanya Sabtu dan Minggu. Kalau lagi ramai bisa sampai 500 pengunjung. Kalau hari biasa hanya satu dua pengunjung,” ujar Sopinah, warga sekitar sekaligus pengurus pantai M. Aulia Ikhsan, mahasiswa FISIP UNIS Tangerang, prodi JurnalistikEditor Della Zakaria
EDUKASIBORNEO PONTIANAK - Penanaman mangrove di kawasan pesisir Desa Pasir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat saat ini sudah capai 35 hektare dan terus dilanjutkan aksi nyata oleh relawan lingkungan di daerah itu serta didukung oleh pemerintah. “Luas hutan mangrove Desa Pasir dari panjang garis pantai 3 kilometer sudah mencapai 35
Pantai Tanjung Pasir Harga Tiket Masuk . Jam Buka 24 Jam. Nomor Telepon -. Alamat / Lokasi Tj. Pasir, Teluknaga, Tangerang, Banten, Indonesia, 15510. Pantai Tanjung Pasir merupakan wisata bentang pantai yang terletak di wilayah Tangerang. Berada dekat dengan wisatawan Internasional Soekarno Hatta membuat destinasi wisata ini banyak diminati. Wisatawan bahkan dapat melihat pesawat lalu lalang secara berkala di kawasan udara pantai. Pesona alam pantai terlihat memukau dengan pasir dan pepohonannya. Dari bibir pantainya, wisatawan dapat melihat barisan pulau-pulau eksotis. Memasuki kawasan wisata pantai ini pengunjung akan dikenakan biaya tiket. Harga tiket masuk pantai cukup murah. Dengan biaya mulai dari sudah bisa menikmati keindahan pantai. Harga Tiket Masuk Tiket Masuk Per Orang Baca Pantai Tanjung Lesung Tiket Masuk & Ragam Aktivitas Tepi Pantai Jam Buka Kawasan pantai di buka untuk umum selama 24 jam setiap hari. Pengunjung bisa datang ke pantai bahkan malam hari jika ingin menikmati suasana tenang. Waktu Operasional Senin – Minggu 24 jam Ragam Aktivitas dan Wahana di Pantai Tanjung Pasir Dalam perjalanan menuju lokasi Pantai Tanjung Pasir, tampak tambak-tambak luas di kanan kiri jalan. Di pinggir jalan pun terdapat banyak penjual yang menjajakan udang hasil tambak. Wisata Pantai ini menjadi pilihan favorit wisatawan, terutama wisatawan lokal mengisi masa liburan. Kawasan tepi laut ini disukai sebagai area berlibur bersama rekan dan keluarga. Rata-rata per hari tercatat ribuan orang wisatawan menyerbu destinasi wisata ini. Di pantai ini, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas wisata pilihan. Seperti memancing, berenang, maupun berkeliling pulau-pulau. Selain itu, wisatawan juga dapat menjajal beraneka ragam olahraga air yang menambah keseruan berlibur. Baca PANTAI SAMBOLO Anyer Tiket Masuk & 8 Aktivitas Pilihan Menikmati Panorama Pantai Menikmati panorama laut Pantai Tanjung Pasir, Instagram/sakinah_mudhiiah Pantai ini memiliki garis pantai sepanjang 20 kilometer dengan pasir yang halus. Hamparan pasirnya yang berwarna putih bahkan dapat terlihat dari daratan yang cukup jauh. Di Pantai ini, wisatawan dapat melihat barisan pulau-pulau cantik nan eksotis. Di sekitar area pantai banyak terdapat pepohonan hijau yang tumbuh subur. Adanya pepohonan tersebut membuat suasana di sekitar pantai menjadi terasa tenang dan sejuk. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik Pantai Tanjung Pasir. Baca PANTAI PASIR PUTIH PIK 2 Tiket Masuk, Jam Buka, Aktivitas, Fasilitas & Lokasi Piknik dan Gathering Kebanyakan wisatawan yang datang berkelompok atau bersama rombongan. Baik bersama rekan, sahabat, maupun keluarga. Menikmati liburan di pantai ini dianggap wisata yang cukup murah, tak menguras kantong. Wisatawan yang berkelompok tersebut memanfaatkan waktu berkumpul ini untuk mempererat keakraban. Mereka duduk bercengkrama dan makan bersama, baik hidangan khas pantai maupun bekal yang dibawa. Acara kelompok seperti gathering, arisan atau perayaan pun juga dilakukan wisatawan di sini. Baca PANTAI ANYER Tiket Masuk, Aktivitas & Wahana Bermain Pasir Puluhan pengunjung bermain di tepi pantai. Foto Google Maps/Herry Albatawie Area bibir Pantai Tanjung Pasir memiliki hamparan pasir yang masih bersih. Di sini, wisatawan terutama anak-anak menyukai aktivitas bermain air dan pasir. Kalangan muda pun ikut meriuhkan suasana liburan dengan bermain saling lempar pasir. Keceriaan wisatawan bersama-sama mewarnai aktivitas berlibur. Berenang Melihat perairan Pantai Tanjung Pasir, dipastikan wisatawan ingin langsung menceburkan diri berbasah-basahan. Banyak wisatawan berenang di area dekat bibir pantainya. Kebanyakan dari mereka bermain air dan berkejaran dengan ombak yang relatif tenang. Baca 10+ Tempat Wisata Paling Seru Di Tangerang Berkeliling Pulau-pulau Di Pantai Tanjung Pasir, wisatawan dapat dengan mudah melihat deretan kapal karena adanya sebuah dermaga. Dermaga tersebut cukup ramai, terlebih pada pagi hari, seiring banyaknya wisatawan menuju Kepulauan Seribu. Di pantai ini, wisatawan bisa berkeliling pulau-pulau di sekitar pantai. Menaiki perahu, wisatawan akan diajak melewati beberapa daerah di pesisir pantai laut Provinsi Banten. Menikmati panorama bahari yang menawan, rute favorit wisatawan adalah menuju Pulau Untung Jawa. Selama perjalanan di atas perahu, wisatawan akan disuguhkan keindahan Kepulauan Seribu. Baca 14 Aktivitas Seru di Pulau Seribu Jakarta Menjajal Olahraga Air Selain bermain di tepi pantai, wisatawan juga bisa mencoba wahana banana boat. Foto Google Maps/Zainal Abidin Pantai Tanjung Pasir memiliki aneka wahana watersport. Di sini, wisatawan dapat menjajal keseruan bermain olahraga ai. Salah satunya wahana Banana Boat. Wisatawan akan diajak berputar-putar di atas Banana Boat hingga ke tengah perairan. Kemudian wisatawan akan diceburkan ke dalam laut dengan tikungan-tikungan tajam. Wisatawan tak perlu takut tenggelam karena akan dibekali pelampung, sehingga aman untuk dimainkan. Sunset di Pantai Tanjung Pasir Posisi Pantai sangat pas untuk menikmati matahari yang turun perlahan di ufuk barat. Foto Instagram/auresha11 Posisi Pantai Tanjung Pasir sangat pas untuk menikmati momen sunset. Wisatawan dapat duduk bersantai menghadap ke arah pantai melihat birunya langit yang berganti jingga. Menikmati matahari yang turun perlahan di ufuk barat yang melurupkan lembayung senja. Memancing Perairan sekitar pantai merupakan tempat yang digemari para pecinta hobi memancing. Wisatawan dapat mencari spot-spot tertentu yang biasanya sudah ditandai sebagai area memancing. Atau bisa juga naik perahu ke tengah perairan laut untuk mendapatkan tangkapan yang diincar. Beberapa tambak juga menjadi tempat beradu ketangkasan serta keberuntungan memancing bandeng dan kakap putih. Wisata Kuliner Banyak saung dikelola masyarakat sekitar Pantai Tanjung Pasir siap melayani wisatawan bersantap. Menu yang tersedia adalah hidangan khas laut seperti ikan bakar. Sambil menikmati sajian seafood di tepi laut, wisatawan juga disuguhkan pemandangan indah pantai. Bagi wisatawan yang ingin bersantap kuliner, terdapat beberapa restoran dan resort. Selain sajian khas pantai, tempat-tempat tersebut juga menyiapkan berbagai atraksi hiburan. Seperti atraksi langsung wisatawan bersama para koki mengolah ikan bandeng di atas tambak. Tangerang Mangrove Center Tangerang Mangrove Center berada pada lahan seluas 129 hektar. Pembangunan akses dan atraksi wisata ini menambah daya tarik Pantai Tanjung Pasir. Pendalaman area sungai dilakukan bekerjasama dengan Koramil serta Perhutani. Event di Pantai Tanjung Pasir Berbagai kegiatan atraktif secara berkala dilaksanakan di sini. Seperti kegiatan malam hiburan Pesta Nelayan Pantai Tanjung Pasir. Acara digelar sebagai bentuk syukur terhadap hasil laut dan keselamatan para nelayan dalam mencari ikan. Pemerintahan setempat menggelar acara Pesta Nelayan sekaligus sebagai ajang promosi wisata. Acara tersebut diagendakan berlangsung selama 4 hari 3 malam. Termasuk Budaya Cerah Laut atau Pesta Laut yang menyuguhkan aneka hiburan dan hidangan kuliner. Hiburan masyarakat tradisional seperti wayang kulit dan lenong disuguhkan. Selain itu, diadakan juga syukuran serta doa bersama dengan para nelayan dan warga. Puncak acara Pesta Nelayan tersebut adalah perlombaan perahu hias yang diikuti lebih dari 100 kontestan. Wisata Religi Ribuan umat Hindu di provinsi Banten melaksanakan ritual Melasti di Pantai Tanjung Pasir. Ritual tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi. Semuanya datang dari dan diikuti seluruh Pura yang ada di provinsi Banten. Pengheningan diri dilakukan oleh umat Hindu merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas keimanan. Kegiatan digelar di pantai ini untuk melaksanakan pengambilan air suci ke tengah laut. Acara ini dilakukan di laut karena bagi umat Hindu, laut adalah lambang pembersih segala kekotoran. Bersamaan itu, dilaksanakan juga Malang Pekelem atau upacara sedekah Laut untuk memohon keselamatan. Adanya upacara ini juga merupakan salah satu daya tarik kawasan wisata ini. Fasilitas Di Pantai Tanjung Pasir Fasilitas di kawasan pantai sudah cukup lengkap. Terdapat lahan parkir yang luas, resort dan penginapan, kamar ganti, toilet, toko cinderamata. Terdapat pula beberapa tempat makan yang menawarkan berbagai hidangan laut. Destinasi wisata ini terus melakukan pengembangan. Di antaranya akses jalur wisata, kenyamanan serta pelayanan keselamatan bagi wisatawan. Babinkamtibmas dan petugas Pecinta Alam turut memonitor debit air sungai untuk mengantisipasi intensitas air tinggi. Pada saat puncak liburan, ratusan petugas siap mengamankan aktivitas wisata di sini. Petugas merupakan gabungan dari TNI, Polri, Ormas serta Pramuka yang disiagakan untuk mengamankan lokasi. Pospam di sekitar wisata pantai dapat digunakan wisatawan untuk beristirahat atau mendapat bantuan kesehatan. Lokasi Pantai Tanjung Pasir Wisata bentang alam pantai ini berada di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten. Lokasinya sekitar 15-20 menit berkendara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau satu jam dari Jakarta.
. 404 404 197 254 249 243 490 168
hutan mangrove tanjung pasir